Untuk mendapat berita tentang IMM Stain kendari memang agak susah, kendati nomor yang bisa di hubungi tidak aktif. Namun hati saya tergerak untuk menghubungi kembali karena harapan yang ada adalah ingin meneropong sejauh mana IMM Komisariat kendari melakukan proses kaderisasi dan dakwah. Malam selasa setelah sehari kita melakukan rapat koordinasi dan rapat redaksi Tabloid Kauman mencoba menghubungi kembali, bahwa ternyata nomor yang kami hubungi adalah Immawan Ismail sudah aktif. Wawancara pun di mulai, namun sebelum di wawancarai Immawan Ismail langsung bersambut dengan mengatakan “bang kami baru melaksanakan Musyawarah Komisariat dan menghasilkan beberapa keputusan yang sifatnya mendorong IMM kearah yang lebih baik, artinya kalaupun 1 tahun yang lalu IMM Kendari pernah tidak aktif, akan tetapi kami sendiri menyadari bahwa kami memiliki tanggungjawab besar terhadap IMM bukan karena keegoisan pada kader, tapi ini adalah ruh dan jiwa kita bersama”. Demikian Ungkapan Ismail Ketua Umum IMM Komisariat Stain Kendari
Dari hasil wawancara kami bahwa ternyata hanya satu Komisariat di STAIN Kendari, dengan kehadiran kami di STAIN kata Ismail merupakan sebuah simbol besar bagi Muhammadiyah dan IMM itu sendiri dalam proses manivestasi dakwah dan kaderisasi umat yang lebih baik. Hari ini kondisi IMM Stain Kendari cukup efektif dan mulai kita berbenah sebagai bagian dari konsolidasi kader untuk memantapkan gerakan sehingga kita dapat di nilai oleh orang lain bahwa IMM cukup proaktif dalam setiap even dan momentum, sehingga tidak kelihatan kak u dan kolot. Dalam periode kepemimpinan ini kami ingin melakukan beberapa hal yakni pertama konsolidasi organisasi dan pemantapan ideologi dan kedua kami akan semaksimal mungkin melaksanakan hasil keputusan muskom dan proses kaderisasi yang baik sehingga IMM Komisariat STAIN Kendari menjadi baik dan cukup di lihat kiprahnya.
Tentu hal lainnya yang sangat perlu di perhatikan adalah berkaitan dengan konsekwensi yang senantiasa kita terimah dan itu sesungguhnya terkadang ada rasa sedih dan gembira misalnya masalah doktrin berbagai organisasi yang sering menyudutkan IMM dengan pola yang tidak obyektif. Itu merupakan tantangan bagi IMM di STAIN Kendari dan masalah yang sering kita jumpai adalah pada proses pemilihan ketua BEM dan DPM itu menjadi titik sentral dalam melakukan perebutan kursi presiden mahasiswa dan hal ini sangat rentan dengan konflik. Nah IMM sebaiknya menjadi pioner dalam setiap agenda mahasiswa sebagai bagian dari instrumental kaderisasi, ini adalah proses yang harus kita tempuh untuk mempermudah kita masuk dalam komunitas yang lebih besar.
Kami di STAIN kendari dalam melakukan hal tersebut tentu memiliki target yang akan di raih yakni pertama konsistensi kaderisasi yang awalnya kecil sekarang mulai menjadi besar arti geliat IMM Komisariat STAIN Kendari sudah menjadi bagian penting dari kampus tersebut, Kedua gerakan-gerakan penyadaran mulai muncul di berbagai sudut kampus sebagai bentuk kesadaran yang aktif dan bukan hanya berada dalam ruang kosong namun merupakan sebuah harapan untuk maju merebut kejayaan. (rys)