Gelorakan Pemikiran

Kamis, 28 April 2011

KANGGILA RARA SEBUAH SPIRIT BEKERJA KERAS DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SUMBAWA UNTUK MENCAPAI KEBAHAGIAAN DAN KESEJAHTERAAN

Rusdianto, S.Ip

Kangila Rara merupakan ajaran tentang sebuah kesenangan dengan prilaku dan keinginan yang sangat tinggi. Jika kira kita boleh mempertimbangkan sejumlah butir-butir filosofis tentang kebanyakan nilai-nilai kandungan masyarakat Sumbawa tentu sangat berkaitan dengan berbagai persoalan kehidupan di dalam masyarakat itu sendiri. Alam telah menempatkan masyarakat Sumbawa di bawah aturan yang berasal dari dua penguasa yang berdaulat, kedamaian, kesenangan dan menahan rasa sakit dalam kehidupan yakni menghadirkan makna Tuhan dan Kangila Rara. Makna dua kalimat dan kata ini merupakan spirit masyarakat Sumbawa untuk menunjukan dan mengacu pada apa yang harus di lakukan dan menentukan keputusan dalam hidup. Prinsip ketuhanan dan kangila rara sangatlah erat kaitannya dengan prilaku yang ada selama ini di dalam kehidupan masyarakat Sumbawa. Yang di maksudkan dengan prinsip tersebut adalah hidup ini sebuah pilihan yang sesuai dengan amanah ketuhanan dan harus di laksanakan dalam nilai-nilai estetis dengan prinsip Kangila Rara, prinsip ini sesuatu yang di tafsirkan untuk mencapai kebahagiaan dan memperkuat dimensi karakteristik sebagai manusia. Hal ini tidak dapat di abaikan karena memang secara mendalam bahwa Kangila Rara lebih mewakili perasaan hati dan nasib seseorang.

Sekarang ini banyak kesenangan di lawankan dengan kebahagiaan, karena memang problem sekarang ini memiliki kekuatan akses segalanya dengan berbagai aturan moral kehidupan itu, terkadang menyisakan banyak persoalan yang tidak terjawab. Maka dimensi Kangila Rara berlaku di dalam ini untuk memberikan pertimbangan moral sebagai aspek kerja keras bagi masyarakat samawa untuk memenuhi berbagai keperluannya. Kangila Rara dalam persfektif kesamawaan merupakan makna sifat yang di interfretasikan sebagai dimensi moralitas dan dasar - dasar kangila rara itu sebagai alat dalam mencapai kebahagiaan. Kita bisa mengkaji secara lebih mendalam bahwa kebahagiaan tanpa ada kangila rara merupakan gagasan yang kosong dan tidak masuk akal, hal ini pun tetap akan mengalami kontradiksi yang bisa di ibaratkan dalam makna Ila dan boat (pekerjaan), dan sekopor mata uang tanpa atom emasnya yang tidak bisa menyatu juga. Konsep Kangila Rara untuk mencapai kebahagiaan yang semata-mata merupakan salsatu penopang dalam kehidupan untuk selalu bekerja keras.

Kangila rara ini basis nilai yang tak terjangkau dan tertanam dalam nurani masyarakat Sumbawa seutuhnya. Mengapa demikian ?, karena kangila rara adalah suplemen kepribadian yang mendorong rasa dan keinginan seseorang untuk memperebutkan nilai-nilai kebaikan tanpa ada dinamika konflik. Namun kangila rara ini bukanlah yang harus di maknai dalam kata sombong terhadap prilaku diri sendiri, kelompok dan masyarakat luas. Kalau saja makna kangila rara ini di tempatkan pada sosio cultural masyarakat yang tidak memahaminya dan berprilaku sombong, maka kangila rara akan terjerembab pada kemusrikan dan tidak akan ada amalan dunia akheratnya. Kalimat kangila rara ini harus di posisikan sebagai amal prilaku dan mencegah dari segala kemungkaran sehingga tujuan dalam kehidupan kesamawaan tercapai sebagaimana jargonnya yakni sakinah mawaddah warahmah. Harus di akui bahwa spirit kangila rara ini adalah suatu fakta bahwa sesungguhnya manusia itu mencari kepuasan atas keinginannya dalam bentuk apapun itu, kepuasan dalam bekerja keras tentu saja memberikan rasa kepuasan dalam fakta yang aktual, dan kangila rara ini kesenangan dalam ide sebelum tercapainya hasil bekerja.

Bekerja keras dalam kehidupan masyarakat Sumbawa ini memiliki dasar-dasar positif yang kuat karena memang keinginan untuk meraih kebaikan dan kebahagiaan tidaklah dapat di definisikan secara naluriah. Ruang lingkup kangila rara terdiri dari pola piker, pengetahuan, kebahagiaan, apresiasi atas keindahan, dan di kenal sangat baik. Masyarakat Sumbawa tentu akan mengalami tindakan yang sedemikian rupa untuk meenjaga kebaikannya dan mencegah segala yang jelek. Kangila rara itu sangat aktif bukanlah derivative seperti apa yang kita pahami dalam percampuradukan antara kebaikan dan keburukan. Coba kita mendiskusikan kembali bahwa memang keinginan itu sering kontradiksi dengan apa yang kita dapatkan dan tentu tidak sesederhana itu untuk mendefinisikan kebaikan kita. Menurut hemat saya bahwa kangila rara merupakan konsep teologis dan sosial yang di rancang dalam bahasa yang baik dan tersusun rapi untuk menemukan jalan keluar dari berbagai konflik. Akan tetapi kangila rara itu memberikan ruang dalam yang tidak sempit dengan makna yakni mempasilitasi keinginan manusia yang berbeda-beda, melainkan peleburan dalam satu tujuan dengan dasar perbedaan.

Dengan demikian KANGILA RARA adalah kode moralitas dengan titik tolaknya keinginan, pilihan, preferensi, dan penilaian manusia. Namun terkadang manusia lebih memilih sedikit jalan pada pembangunan system etik atas dasar kesombongan bahkan sangat berlebihan untuk berbuat ketidakadilan. Kangila rara ini berbentuk pluralistik dan sama sekali tidak dapat di bandingkan. Untuk mendapat kebahagiaan itu merupakan unsur dalam tujuan tertinggi, dan begitu juga dengan kebaikan merupakan tujuan akhir yang di tempatkan atau di leburkan dalam kebahagiaan. Namun kita bisa bercermin pada kebudayaan Sumbawa yang pluralistik juga sebagai keputusan dan salasatu cara untuk berbuat yang bermanfaat. Kangila rara akan mendorong kita atau manusia untuk meningkatkan kebahagiaan karena sebelumnya kita telah menyatakan diri kita dalam dogmatik kesenangan.

Selain itu juga keputusan sangat penting untuk di ambil karena memang sebagai motivator dalam menentukan sikap sebagai pemberani dalam menggarungi samudera kehidupan. Nilai ini adalah nilai yang tak akan pernah terlupakan dalam kebudayaan luhur Tau Dan Tana Sumbawa karena kangila rara sesuatu yang tak terbatas dalam dimensi apapun itu sehingga kehidupan masyarakat Sumbawa lebih di kenal dengan “Bekerja Keras”. Budaya luhur ini di usahakan atas pertanggungjawaban manusia atas keinginanya sendiri dengan tidak bertentangan dengan keinginan orang lain. Jika saja dalam suatu momen gerakan hati, lalu dia berusaha memenuhi keinginanya yang hanya bersifat sementara, dia mungkin berbuat demikian demi untuk melepaskan kepuasan yang lebih besar dan lebih lama. Maka oleh karena itu dia harus memilih keinginan yang dia pilih sesuai dengan karakternya dan memegang teguh nilai luhur kangila rara agar keinginanya terpenuhi; dan dia harus berusaha menafsirkan kangila rara sebagai alat perdamaian diantara keinginan orang lain yang bertentangan maupun dengan keinginanya sendiri.

Inilah yang di sebut dengan rekonsiliasi kangila rara psikologis etis yang senantiasa akan bertindak sesuai dengan cara yang memaksimumkan kebahagiaan manusia itu sendiri. Prilaku masing-masing diantara manusia, sebagai individu adalah untuk memaksimumkan kebahagiaan dan kesejahteraannya sendiri. Oleh karena itu, usaha masing-masing di antara kita sebagai anggota masyarakat adalah untuk mendorong dan menganjurkan setiap masyarakat dan orang lain untuk bertindak sedemikian rupa sehingga memaksimumkan kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat sebagai suatu keseluruhan dalam jangka panjang, bahkan jika perlu, berusaha untuk mencegah orang untuk bertindak mereduksi kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat sebagai satu keseluruhan. Begitu juga sebaliknya bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan semua orang di kembangkan oleh prilaku yang mengembangkan kebahagiaan dan kesejahteraan masing-masing orang. Jadi Kangila Rara dalam keinginan kita semua adalah tujuan yang kita capai dan impikan secara terus menerus yakni kesejahteraan dan kebahagiaan di masa depan, dengan memaksimalisasi kepuasan akan kebehagiaan itu. Tentu mendapat kebahagiaan itu dengan cara Kangila Rara yang terpateri dalam otonomi individu agar eksistensi sebagai Tau Samawa atau manusia seutuhnya dapat di perhitungkan di segala aspek kehidupan. Kangila rara ini kerjasama sosial yang merupakan sebuah jalan menuju tujuan kesempurnaan sebagai manusia.

***Penulis Rusdianto,. S.Ip Adalah Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Anggota Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah serta Presiden Direktur Shaffan Institute Indonesia.s